it's Me

Foto saya
LAMONGAN, JAWA TIMUR, Indonesia

Selasa, 19 Juli 2011

ANAK KERANG

          Pagi itu, seekor anak kerang meringis kesakitan karena ada sebutir pasir yang masuk ledalam tubuhnya yang lembek dan merah. Kemudian anak kerang mengadu pada ibunya akan hal tersebut, kata sang ibu dengan kucuran air mata “Allah tak memberi pada kita sebuah tangan pun nak, sehingga ibu tak dapat mengambil pasir yang masuk kedalam tubuhmu”. Si ibu diam sejenak, “aku tahu rasanya sangat sakit sekali nak, namun terimalah semua sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu nak. Kerahkan semua kekuatan yang engkau punya, balutlah pasir itu dengan lendir yang ada didalam tubuhmu. Hanya itu yang kau bisa”.
        Kemudian anak kerang pun melaksanakan nasehat ibunya walaupun dengan rasa yang luar biasa sakit. Ia terus membalut pasir dengan lendir yang ada didalam tubuhnya hingga bertahun lamanya. Tanpa ia sadari sebutir pasir menjadi mutiara yang halus nan elok. Rasa sakitpun berkurang dan hilang. Dan kini ia memiliki sebutir mutiara yang tak ternilai harganya. Penderitaan yang selama ini ia rasakan menjadi kilauan mutiara yang lebih berharga dari pada sejuta kerang yang disantap orang sebagai kerang rebus dipingir jalan.
***
Saat kehidupan tak bersahabat pada kita, ketika cobaan yang tak kunjung usai, dan dikala masalah berat yang selalu menghantui pikiran kita, ketika itu pula kita berfikir bahwa penderitaan yang kita alami menjadi penderitaan paling berat dan tak ada lagi orang yang lebih menderita dari kita. Bagaimana cara kita seharusnya bersikap?? Masing-masing pribadi menyikapi hal tersebut dengan cara yang berbeda. Ada yang frustasi, ada yang pasrah, ada juga yang membanding-bandingkan kehidupanya dengan kehidupan orang lain, bahkan ada yang menyalahkah Tuhan sebagai pemberi cobaan. Gambaran dalam mensikapi sebuah penderitan diatas kuranglah bijaksana. Mensikapi penderitaan dengan cara diatas menjadaikan si penderita itu semakin terpuruk dalam dengki amarah yang tak kan usai. Apalagi jika kita menjadi dengki lantaran merasa kehidupan orang lain lebih baik dari pada kita, maka musnahlah harapan untuk menjadi baik.
       Teman, jika kita mau sedikit berfikir lebih panjang atas apa yang kita rasakan maka akan terkuak dan terbesit dalam pikiran kita, siapa yang tak pernah menderita? Siapa yang tak pernah mendapat cobaan? Bukankah orang besar cobaan hidupnya juga semakin besar? Kenapa kita selalu melihat disaat orang telah menjadi besar? Kenapa kita tak coba menengok bagaimana proses orang itu menjadi besar? Bukabkah disitu banyak mengandung pelajaran yang benar-benar kita petik??. Setiap manusia memiliki penderitaan masing-masing kawan, kesedihan, kesepian, kehilangan, kerinduan, ketakutan dan lain sebagainya. Lalu jika demikian, apa yang selalu kita risauhkan? Apa yang selalu menjadi beban pikiran dikepala kita? Apakah pandangan akan penderitaan yang dialami orang lain tak jauh dari yang kita alami? Kemudian apa yang harus kita lakukan teman??. Ya.. kita harus merubah cara pandang kita dalam melihat dan mencerna masalah yang ada didepan kita. Percayalah bahwa penderitaan itu menimpa semua orang dan bukanlah hal yang buruk dalam kehidupan. Percayalah bahwa penderitaan itu yang mendidik orang-orang menjadi besar, menjadi pribadi yang kuat dan tahan banting. Kemudian tanamkan dalam diri kita bahwa tak ada penderitaan yang abadi dan sehabis kesulitan pasti ada kemudahan. Jangan pernah mematikan harapan disaat kita menderita, terus berjuang untuk keluar dari lingkaran penderitaan merupakan kunci utama kesuksesan dalam menghadapi masalah. Harga yang kita keluarkan untuk keluar dari penderitaan itu merupakan hasil yang kita dapatkan dari penyelesaian masalah tersebut. Terus mencoba bangkit dan berdiri tegak.
Allahu a’lam

8 komentar:

  1. menarik!
    coba agak panjang, pasti lebih menarik he,e,e

    BalasHapus
  2. emank sengaja dipendekin, klo terlalu panjang takutnya pembaca kadung bosan,,
    hehe
    'ala kulli hal, terimakasih saran dan komentarnya :)

    BalasHapus
  3. hohohohohohoho
    kata"ne bagus,, yg pasti penuh arti dan inspirsi. tetep semangadh membuat karya temand. . . .

    BalasHapus
  4. "Allah memberikan cobaan sesuai dengan kemampuan umatnya"

    gagal merupakan bagian dari keberhasilan, tanpa gagal kita tidak dapat mengetahui kesalahan yang kita buat yang akan menjadi keberhasilan.

    putus ada merupakan kunci kegagalan. tidak akan ada keberhasilan jika rasa itu telah menyelimuti diri.

    BalasHapus
  5. weiiitzz,,,koncoku ki kayane kok tambah smangattt wawe ^^v
    capcuuuz pkokne,,,!!!
    hmm gmana kalo kpan2 nyoba nulis somthink yg barbau agak humor tpi ugak trlepas dri pesan moral pret :D piyeee???1 dayung dua tiga pulau trrlampaui kn ^^v slain dpet pmbeljaran dri tulsan itu qt jga dpet hburan ktawa ktiwi
    hareee geneee sulit buat orng bsa snyum,,,ihihiii... ^^v
    suksessss prettt!!!

    BalasHapus
  6. to kampret:
    lagi onfire nih,, haha
    boleh lah ditampung ide nya.. bolehboleh
    tdi ada pesenan juga nulis fiksi..
    yahh.. smoga tetep bsa istiqomah..

    BalasHapus
  7. bagus,,cukup meyentuh hati..
    gara2 baca ceritanya jadi keinget ibu kan yaa..hloooh..

    BalasHapus