Sebuah kisah…
Ada 2 orang bersaudara kakak beradik yang mendapat pesan dari ayahnya sebelum beliau meninggal. Dua pesan yang disampaikan adalah pertama, jangan pernah menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu, dan kedua, jika kalian pergi atau pulang dari toko jangan sampai muka kalian terkena sinar matahari. Waktu berlalu dan begitu juga dengan kesempatan hidup sang ayah yang telah berakhir. Kini kedua anak itu tumbuh seiring dengan waktu yang terus berjalan membentuk pribadi dan karakter mereka. Kini si sulung menjadi kaya raya memiliki harta melimpah karena sukses diberbagai bisnisnya. Namun berbeda dengan si bungsu yang memiliki nasib berbanding terbalik dengan kakaknya, kini ia menjadi miskin dan bangkrut karena bisnis-bisnisnya tak berhasil ia kembangkan. Suatu hari sang Ibu menanyakan hal keadaan yang menimpa si bungsu. Wahai anakku mengapa hal ini bisa terjadi kepadamu? Apa gerangan yang kau lakukan?. Jawab si bungsu: nasib yang saya alami tak lain karena menjalankan nasehat Almarhum ayah bu, ayah berpesan bahwa aku tak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, maka modalku habis karena dipinjam sedangkan aku tak dapat menagihnya, dan aku tak boleh terkena sinar matahari saat pulang ataupun pergi ke toko, maka aku selalu naik becak dan modalku terkuras karenanya.
Kemudian sang ibu pun juga bertanya dengan pertanyaan yang sama kepada si sulung. Jawab si sulung: keadaan ku saat ini tak lain adalah karena menjalankan nasehat ayah bu, ayah berpesan tak boleh menagih hutang kepada setiap orang yang berhutang kepada ku, maka aku tak pernah memberi hutang kepada orang lain dan modalku pun tak berkurang untuk mengembangkan usahaku. Kedua, ayah berpesan jika aku tak boleh terkena sinar matahari saat pergi atau pulang dari toko maka aku pun selalu berangkat sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari tenggelam, dengan itu toko ku buka lebih lama dan usahaku ramai pembeli.
***
Dalam hidup ini, sebagian peristiwa besar terjadi karena sebuah kalimat. Si bungsu dan Si sulung terbentuk menjadi pribadi yang berbeda namun mendapat sumber inspirasi yang sama. Kasus diatas menunjukkan bahwa sebuah kata yang terucap dapat menghsilkan banyak pikiran yang berbeda. Latar belakang yang berbeda dari tiap manusia didunia ini menjadi factor pembantu terjadinya perbedaan dalam menyikapi suatu hal. Sebuah kata bisa memberi dampak negatif dan positif tergantung dari mana dan bagaimana kita mencerna dan mengaplikasikan kata tersebut.
Setalah kita menyadari akan kekuatan besar yang terkandung dalam sebuah kata, maka kita harus selektif dalam mengeluarkan dan mendengar sebuah kata yang terucap. Dampak yang kurang baik setikdaknya benar-benar kita hindari. Pembicara yang baik sejatinya dapat memberikan hal positif kepada pendengar dan kepada dirinya sendiri. Kisah diatas memperlihatkan nasehat ayah yang memberikan arti luas dan memberi dampak berbeda. Namun, tak dapat dipungkiri seorang pendengar pun harus jeli dalam mencerna yang ia dengar. Fakta yang dialami si bungsu menunjukkan bahwa ia menjadi pendengar yang baik dan dapat mengambil pelajaran positif dari setiap apa yang ia dengar. Sesungguhnya menjadi pendengar yang baik adalah ia yang dapat mengambil sebuah hikmah dari segala apa yang didengarnya. Menjadi pendengar yang baik akan membentuk pribadi yang solid dan selektif dalam mencerna dan mengamalkan suatu hal yang ia dengar. Suatu hal yang kebanyakan orang menganggapnya negatif jika kita mencerna dengan sikap positif tak pelak akan menjadi hal posotif yang tak dimiliki kebanyakan orang. Karena kita sudah mengetahui dampak sebuah kata, tidak peduli kita sebagai penerima atau penyampai pesan. Maka kita harus jeli serta arif terhadap apa yang kita ucapkan maupun kita dengar.
Allahu a’lam
pertamax diamankan .......
BalasHapustak simak dl ya gan ..........
nek ra mudeng takok lho nu...
BalasHapussumber inspirasi yang lain segera di susul uz...
"Fakta yang dialami si bungsu menunjukkan bahwa ia menjadi pendengar yang baik dan dapat mengambil pelajaran positif dari setiap apa yang ia dengar".
BalasHapusko malah si bungsu yg jadi pendengar yang baik??